Saturday 11 January 2014

Teringat Masa Kecil

       Akhir-akhir ini disaat saya sedang libur kuliah, saya diberikan mandat oleh ibu saya untuk mengantarkan adik saya yang berusia kira-kira 6 tahun ke sekolah dasar yang letaknya tidak jauh dari rumah kami. Setiap pagi kira-kira pukul 7 pagi saya mengantar adik saya ini menggunakan sepeda motor. Tidak hanya itu, saya juga menjemput adik saya ketika pulang. Ketika saya sedang menunggu adik saya pulang, saya sering duduk di depan kelas tempat adik saya belajar. Di tempat duduk itu saya melihat banyak sekali naak-anak yang kira-kira umurnya 6-10 tahun. Mereka terlihat begitu senang tak terbebani dengan apapun. Mereka bercanda dengan temannya, berlarian, tertawa  bahkan ada yang menjahili temannya.


        Disaat saya duduk saya berfikir dan teringat masa kecil saya dulu, yang sama seperti halnya anak-anak itu. Mereka seperti seolah tidak mempunyai masalah dan beban dalam hidupnya, mereka bebas kesana-kemari tidak ada yang melarang, terkecuali orang tua mereka yang menunggu dan guru-guru di sekolah itu. Di tempat duduk yang sederhana itu saya terus membayangkan semasa kecil dulu dan terus saja berfikir mengenai apa yang anak-anak ini lakukan. Di sebelah kiri, saya meihat beberapa orang tua yang memberikan arahan kepada anak-anaknya, untuk tidak bercanda dengan temannya, ibunya juga mengancam kalau anaknya masih bercanda juga ia akan memulangkannya. Entah apakah itu sebuah ancamana atau hanya untuk menggertak anaknya agar lebih baik dan diam.

      Berbeda dengan sebelah kiri saya tadi, di sebelah kanan saya melihat seorang ibu yang memberi masukan agar tidak bermain dengan beberapa anak yang menurut sang ibu anak itu tidak baik untuk bermain dengan anaknya. Karena mungkin menurut ibunya itu, anak yang dilarang bermain dengan anaknya ini dia agak sedikit nakal dan tidak mau diam.Tak hanya itu sang ibu pun mengatakan anaknya ini seharusnya bermain dengan anak yang pintar agar anaknya ikut pintar juga. Setelah melihat dua kejadian yang berbebeda itu, terbesit dakam benak saya kalau orang itu sedikit memaksa anak mereka secara tidak langsung, walaupun nyatanya itu demi kebaikan anak mereka. Terkadang orang tua memaksakan kehendak mereka kepada anak mereka dengan alasan ini untuk kebaikan mereka, tapi terkadang apa yang mereka paksanakan tidak sesuai dengna kesukaan sang anak, yang nantinya bila sang anak berontak itu akan menjadi boomerang untuk orang tua itu sendiri.

      Teringat semasa kecil dulu, saya mengalami hal yang sama dengan anak-anak itu. Sekarang saya tersadar bahwa dulu orang tua saya memberi arahan yang tegas seperti halnya yang dilakukan para orang tua di sekolah itu, tidak lain tidak bukan adalah untuk mendidik anaknya dan menginginkan anaknya menjadi apa yang orang tuanya harapkan. Hal ini juga untuk kebaikan anaknya juga. Para orang tua melakukan hal-hal itu adalah untuk menjadikan anaknya lebih baik lagi daripada orang tuanya, itulah harapan para orang tua. 

      Saya baru tersadar sekarang, saya menyesal kenapa tidak dari dulu saya menyadari hal ini. Tapi tidak mengapa, lebih baik telat daripada tidak sama sekali. Anda pasti merasakan apa yang saya rasakan saat ini. Maka dari itu, sebelum semuanya terlambat sadarilah dan renungkanlah akan hal ini. Sampai saat ini saya selalu teringat masa kecil saya. Masa dimana saya tidak mempunyai beban yang berat. Begitu indahnya masa kanak-kanak. Saya hanya berharap kepada anda yang membaca postingan ini, untuk tetap selalu menjaga anak-anak anda dan tidak semena-mena terhadap anak anda.






0 comments:

Post a Comment