Sunday, 28 July 2013

Rasa Takut

Pernahkah anda merasakan takut?
Dan pernahkah anda mengetahui apa rasa takut itu dan kenapa anda harus takut.


Takut adalah sebuah rasa diantara sekian banyak rasa yang dialami manusia. Ajahn Brahm yang bijaksana berkata Rasa takut ialah mencari cari kekeliruan di masa depan. Hidup memang senantiasa bergerak dari satu kondisi ke kondisi yang lainnya. Kadang pergerakan keadaan manusia ini juga menimbulkan rasa takut yang aneh. Orang muda takut mati, orang kaya takut miskin,
orang tua takut hidup terlalu lama, orang sehat takut sakit. Beberapa orang yang takut pada ketidakpastian hidup di waktu yang akan datang mencoba mengintip masa depan dengan mendatangi tukang ramal padahal tukang ramal juga manusia yang masa depannya sama tidak pastinya dengan yang diramal. Ini amat aneh alih-alih menikmati kekinian hidupnya dan menjalani hari-harinya dengan riang sepenuhnya, manusia malah sibuk dengan kekhawatiran padahal ketakutan yang berlebihan akan membuat manusia menjadi murung. Rasa takut ibarat vampir yang menghisap darah sekaligus kebahagiaan kita. Rasa takut akan membuat kita sering terjatuh dalam perjalanan hidup.Rasa takut adalah penjegal kebahagiaan, pengundang kegagalan dan penggagal keberhasilan.

Seperti sebuah tahapan pikiran yang bergantung pada kontrol dan arahan. Rasa takut adalah sebuah kontrol pikiran dan arahan buruk. Rasa takut melahirkan kecemasan pada yang berpikir. Setiap manusia punya kemampuan menguasai pikiran, Ia berkuasa penuh atasnya. Segala sesuatu (termasuk rasa takut) tercipta dari bentuk pikiran. Inilah kunci pemahaman terhadap pengendalian rasa takut.
Kalau kita ingat bahwa masa depan tak pernah pasti, seharusnya rasa takut berakhir saat ini juga. Ketakutan kita sebenarnya hanya membawa kesia-siaan. Masa depan penuh dengan kemungkinan tak terbatas. Bila kita bisa mengendalikan pikiran kita untuk fokus pada kemungkinan yang menguntunngkan dan membahagiakan, dengan izin Tuhan kita telah bebas dari rasa takut jika kita terfokus pada kemungkinan yang merugikan alangkah bodohnya kita yang mau saja tercekam oleh sesuatu yang belum pasti datangnya.
Semestinya rasa takut hilang dengan sendirinya ketika kita hidup sepenuh-penuhnya di kekinian saat ini serta memasrahkan diri secara bijaksana pada ketentuan Tuhan atas semua yang terjadi di masa depan.

Hanya sekedar berbagi, tidak lebih.

Sumber dari sini

0 comments:

Post a Comment