-
Kebersamaan
-
Orang tua dan anak
-
Gerakan Seribu Cinta
-
Kesalahan siapa??
-
Curug Cibeureum
-
F.Psikologi UGM
-
Sang Penulis
-
Rasa Takut
-
Sejarah UGM
Selamat malam pembaca sekalian, kali ini saya akan sedikit berbagi tentang indahnya bulan Ramadhan. Cerita ini berdasarkan pengalaman saya sewaktu berbuka puasa bersama teman-teman saya di kampus.
Kemarin 2 hari berturut-turut tepatnya pada tanggal 22
dan 23 Juli 2013 saya melaksanakan kegiatan tersebut. Anda tentunya
sudah sering melakukan hal ini, dan anda pastinya akan bertanya, kenapa
hal yg sepele seperti ini harus di posting dan di share di blog untuk di baca masyarakat umum. Jawabannya adalah simple saja, saya hanya ingin membagi kepada anda betapa indahnya suatu kebersamaan yg terjalin antar sesama teman.
Di artikel ini saya sama sekali bermaksud untuk sombong
atau malahan untuk promosi kampus saya sekarang ini. Itu tidak ada
sangkut pautnya sama sekali, saya hanya berniat untuk membagikan
pengalaman saya kepada anda.
Indahnya Ramadhan saya rasakan 2 malam itu, dimana rasa
suka, tawa, canda dan duka semua melebur menjadi satu rasa yaitu
kebersamaan yang begitu hangat dan erat. Padahal malam itu, kami hanya
berbuka dengan menu seadanya, tapi kami menikmati semua itu dengan penuh
riang gembira, kami tidak memikirkan lagi tentang hidangan yg
disajikan dan sedikit masalah dengan salah satu tokoh disana (bisa di bilang
sebagai kepala dapur) saat membuat hidangan yg kami santap malam itu.
Semuanya kami rasa adalah halang rintang untuk mendapatkan suatu
kenikmatan yg tiada tara, walaupun hanya beralaskan daun pisang sebagai
alas makan tapi kami tetap menikmati suasana tersebut.
Di malam itu pun, tidak hanya ada saya dan semua anggota
kelas saya. Ternyata banyak juga teman-teman saya dari kelas lain yg
memang sama dengan kami, yaitu sedang mengadakan berbuka puasa bersama
di kampus. Ternyata tidak hanya kelas kami saja, yg menghadirkan tawa
dan canda tapi juga dari kelas lain. Saya malam itu berfikir sambil
memakan hidangan dan berkata dalam hati saya "Inikah indahnya bulan Ramadhan yg di campur dengan kebersamaan?". Begitu terasa kebersamaan
antar sesama mahasiswa.
Tidak hanya itu, di 2 malam itu saya merasakan hal yg
sangat berbeda dari biasanya, rasa itu saya temukan ketika saya mengajak
orang lain di luar anggota kelas saya untuk ikut menikmati hidangan
seadanya bersama kami. Indahnya Ramadhan ditambah dengan indahnya
berbagi menjadi satu kesatuan yg utuh dan lengkap menjadi satu paket.
Begitu indahnya Bulan Ramadhan itu, saya mungkin belum tentu dapat
merasakan hal yg sama di bulan berbeda. Saya berharap bulan Ramadhan
tidak menjadi bulan Ramadhan terakhir saya, karena saya masih sangat
ingin sekali meraskan hal yg luar biasa di tahun depan.
Semoga anda mendapatkan hal yg sama sengan saya. Saya mohon maaf bila ada kata-kata yg kurang berkenan. Terima kasih.
0 comments:
Post a Comment