Saturday, 13 July 2013

Pikiran, Karakter dan Kehendak Manusia

Ungkapan yang menyebutkan "apa yang ada dalam pikiran manusia maka seperti itulah yang akan terjadi" sebetunya tidak hanya murni berhubungan dengan manusia itu namun memiliki makna yang luas dalam sehingga mampu dipraktikan dalam tiap kondisi.Hal ini juga akan memiliki kaitan yang erat dengan karakter yang terbentuk dalam diri manusia bersangkutan.
Pikiran adalah bibit dari setiap tindakan yang kita lakukan, hal ini berlaku dalam semua jenis tindakan baik apa yang kita sebut sebagai tindakan spontan maupun tindakan yang terencana.
pendek kata tindakan adalah bunga pikiran dan kesenangan atau penderitaa adalah buah darinya.
Bagaimana agar kita beroleh kebahagiaan? cara paling mudah untuk mencapai kebahagiaan adalah dengan berpikir lurus mulya baik dan dilandasi sikap mau meneladani sifat-sifat utama tuhan yaitu mengasihi dan menyayangi.

















Jika kita mampu melakukanya kebahagiaan dan kesenangan akan mengikuti kita seperti bayangan mengikuti objek nyata.Ingatlah hal ini berlaku MUTLAK.
Lebih jauh terlihat sebenarnya ada hukum hukum universal yang mengelilingi manusia dan berlaku pada manusia.
Pertama adalah hukum sebab akibat. Hukum sebab akibat berlaku dalam diri manusia semenjak level pikiran belum dinyatakan dalam sebuah tindakan. contohnya adalah karakter mulia dan terpuji dalam diri seseorang bukanlah semata karunia tuhan tetapi ada juga campur tangan manusia yang mengusahakan pikiran mulia terpuji dan baik untuk selalu tumbuh subur di dalam dirinya.
Kedua adalah hukum pada titik tertentu manusia dicipta dan dimusnahkan oleh dirinya sendiri. kalaulah diibaratkan dalam pikiran manusia ada semacam persenjataan yang bisa dipakai untuk melindungi nya dari kemusnahan dan atau menyebabkan kehancurannya itulah yang disebut KEHENDAK.
Setelah kita menyadari paparan di atas tentunya akan sangat menggembirakan karena kita telah selangkah lebih maju mengenal diri kita sendiri, karena siapa yang hendak mengenal tuhannya dan atau meneladani apa yang ada pada tuhannya maka wajib baginya untuk terlebih dahulu mengenal dirinya.

Hanya sekedar berbagi, tidak lebih.

Baca juga Hubungan uang dengan jiwa manusia 


Sumber : http://jalanluruskedepan.blogspot.com

0 comments:

Post a Comment