Ada
yang bilang bahwa kekayaan adalah kemampuan bertahan hidup dengan gaya hidup
yang ada tanpa harus bekerja.Ada juga yang mengartikannya sebagai jumlah
seluruh harta yang dimiliki oleh suatu subjek yang harta itu bisa dialihkan
sebagian atau seluruhnya kepada orang atau badan.Tidak ada yang keliru dengan
pendapat-pendapat tersebut, yang jelas dengan semakin berjalannya waktu dan
berkembangnya kedewasaan pengertian kita atas kekayaan akan semakin bertambah.
Waktu kecil misalnya kita memandang kekayaan hanya sebatas sesuatu yang
menyenangkan kita. Dengan kekayaan kita bisa mendapatkan jajanan kesukaan
kita.
Masuk
masa dewasa pengertian kekayaan akan lebih berkembang. Sebagian dari kita
menganggap bahwa kekayaan sebagai bagian dari cara orang mendapatkan
penghormatan dan penghargaan di lingkungannya. Dengan berbekal anggapan ini
kebanyakan manusia (berumur) dewasa akan mencoba meraih kekayaan, mulai dari
menapaki jalur pendidikan setinggi mungkin, bekerja di perusahaan bergengsi dan
yang populer pada masa kini: membuka usaha sendiri. Dalam periode pencarian kekayaan
ini orang akan menggunakan segala daya dan data yang ia miliki.Sampai akhirnya
tibalah ia pada kekayaan yang di idam-idamkannya sejak lama. Namun apakah
semuanya akan berhenti sampai disitu? kebanyakan orang tidak akan berhenti
mencari harta kekayaan.selama manusia tidak menemukan hakekat kekayaan maka
selama itulah manusia akan mengerahkan daya kemampuan maksimalnya hanya untuk
mencari kekayaan yang berupa harta. Timbulah kemelekatan pada hartanya.Dan tak
lama kemudian kita akan mendengar berita bahwa di kota A ada orang kaya yang
gantung diri karena frustasi pada kondisi dirinya sendiri.
Untuk
menghindari sekenario buruk di atas. kiranya pengubahan pandangan perlu
dilakukan. Beberapa tradisi timur berkata bahwa orang kaya adalah orang yang
kondisi jiwanya yang tidak membutuhkan apa-apa lagi.
Ini
berarti jiwa yang kaya melepas kemelekatan pada harta dan menyadari bahwa
berharta atau tidak berharta adalah kondisi sementara. Sering harta datang
berlimpah atau kadang untuk beberapa saat ia pergi untuk kembali.
Orang
kaya sejati telah melepas berbagai tendensinya pada kekayaan dalam arti sempit
(harta). Secara otomatis ia akan sangat kaya, karena ia mampu meneladani Tuhan
yang maha kaya.
Tuhan
yang tidak membutuhkan APAPUN dari alam seisinya.
Orang
kaya sejati memiliki jiwa yang meneladani ke-MAHAKAYA-an akan selalu dihinggapi
perasaan yang luas, perasaan luas inilah yang sejatinya menjadikan harta datang
dengan mudah tanpa membebani pikirannya. Ketika ia berkarya. ia berkarya dengan
karya yang amat indah dan sangat baik untuk ia persembahkan pada Tuhan tanpa
terlalu menghiraukan bayaran apa yang akan didapat. Baginya bayaran berupa harta
bukanlah tujuan melainkan sebuah konsekuensi dari karya indah dan sangat baik
yang ia persembahkan pada Tuhan untuk kebaikan manusia. Jiwa yang dimiliki
orang kaya sejati tahu bahwa segala sesuatu yang berkondisi tidaklah kekal.
Karenanya kesadaran dalam dirinya memahami bahwa Tidak patut manusia sebagai
hamba Tuhan yang utama melekat pada sesuatu yang tidak kekal. Ketika harta
datang padanya ia akan bersikap wajar serta mengucap syukur pun ketika harta
pergi darinya ia bersabar. Pendek kata manusia semacam ini memiliki kekayaan di
dalam jiwanya sehingga dunia akan mudah tunduk padanya.
0 comments:
Post a Comment