Sunday, 22 September 2013

Tanggung jawab yang besar

     
     Setiap orang kadang kala lupa akan tanggung jawab yang mereka dapatkan dan mereka hanya sibuk dengan meminta hak mereka dan tidak memperdulikan tanggung jawab mereka sendiri. Saya selalu ingat apa yang dikatakan Paman Ben (Paman Peter Parker) dalam film Spider-Man. Ia berpesan kepada Peter dalam wasiatnya yang sangat baik sekali menurut saya kepada Peter. Paman Ben berkata “Dalam kekuatan yang besar terdapat pula tanggung jawab yang besar pula” seperti itulah kiranya wasiat yang dikatakan Paman Ben saya tidak tahu secara persisnya tapi itulah yang selalu saya ingat hingga saat ini. 
     Yang dapat saya simpulkan dan mengambil garis besarnya dari wasiat itu adalah bahwa setiap orang yang mempunyai kekuatan besar ia tentunya mempunyai tanggung jawab yang besar pula akan kekuatannya itu. Bila kita ambil contoh dari kehidupan nyata pada saat ini yaitu bisa digambarkan orang yang mempunyai kekuatan yang besar itu seperti halnya orang yang mempunyai harta yang banyak dan juga mempunyai kekusasaan/tahta. Bersama harta dan kekuasaan itu terdapat tanggung jawab yang besar untuk orang yang mempunyainya.
     Tanggung jawabnya untuk menyumbangkan sebagian hartanya untuk orang-orang yang lebih membutuhkannya. Dalam Agama saya, dikatakan dalam sebuah wasiat dari Tuhan kepada utusan-Nya, dikatakan bahwa “Dalam setiap harta yang kita dapatkan terdapat pula sebagian harta orang yang lebih membutuhkan” oleh sebab itu kita sebagai orang yang mempunyai harta lebih harus menyumbangkannya kepada orang yang lebih membutuhkan, karena sebenarnya harta yang kita dapat itu hanya titipan dari Tuhan agar kita dapat menggunakannya untuk kehidupan kita dan ketika semua kebutuhkan kita sudah terpenuhi tidak ada salahnya untuk membaginya kepada orang yang lebih membutuhkan daripada kita, bukan malah bersenang-senang dan menghambur-hamburkan harta tersebut untuk hal-hal yang kurang mendatangkan manfaat untuk kita dan orang-orang disekitar kita.
     Singatnya seperti ini, kita telah diberikan hak kita oleh Tuhan dan setelah itu kita harus melaksanakan kewajiban kita setelah kita mendapatkan hak kita. Itu sedikit ulasan tanggung jawab terhadap harta, sekarang kita beralih ke ulasan tanggung jawab terhadap kekuasaan yang kita miliki. Kekusaan yang dimiliki seseorang terkadang membuat dirinya lupa untuk menggunakannya sebaik-baiknya. Anda harus ingat bahwa kekuasaan yang kita dapat tidak serta merta kita manfaatkan untuk kepentingan pribadi kita apalagi untuk merauk keuntungan dari kekuasaan ini. Itu akan berakibat sangat fatal terhadap kelangsungan karier dan kehidupan anda nantinya.
     Anda harus ingat bahwa setiap pembelian pasti ada pengembaliannya jadi berhati-hatilah dalam menggunakan kekuasaan yang anda miliki karena suatu saat apa yang anda lakukan hari ini pada orang lain, akan teralami juga kepada anda di lain kesempatan. Dua hal itu bisa dikatakan menjadi kekuatan besar yang dimiliki seseorang, masih banyak hal yang menurut saya bisa dibilang kekuatan yang besar dan semua itu memiliki tanggung jawab yang besar seperti apa yang di katakan oleh Paman Ben.



Tahap awal sebelum memulai bisnis

     Banyak orang yang ingin menjadi pebisnis dan meraup banyak keuntungan sesuai dengan yang diharapkan atau terkadang ingin jauh lebih banyak. Sebenarnya itu tidak benar dan tidak salah juga, hanya mendatangkan konsekuensi yang bisa anda tanggung nantinya. Terlepas akan hal itu, saya mempunyai dua orang kawan yang menggeluti bisnis kecil tapi dengan keuntungan yang bisa dibilang lumayan. Mereka memberikan arahan kepada saya bagaimana seharusnya sikap seorang pebisnis awal/pemula. Saya akan coba membagikan sedikit untuk anda, saran-saran yang diberikan kawan saya. 
     Saran datang dari kawan saya yang pertama, kawan saya ini lulusan suatu kampus ternama di Bogor. Dia berkata kepada saya bahwa bisnis itu adalah suatu pembelajaran bukan hanya sekedar mencari uang/keuntungan materialistis belaka. Dia juga berpesan kepada saya yang masih bodoh dan awam ini untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya dari manapun dan dari siapapun, karena ilmu itu tidak hanya di dapatkan dari sekolah/institusi pendidikan saja baik yang formal maupun informal tetapi dari manapun. Ilmu itu laksana air yang tercecer dan jatuh dari sekeliling kita dan tugas kita adalah hanya tinggal menyediakan tempat yang sangat besar dan bersih untuk menampung air-air itu hingga kelak bisa kita gunakan untuk kita sendiri ataupun dalam rangka membantu orang lain. Banyak orang yang mungkin tidak sadar akan hal ini, karena kebanyakan dari mereka hanya memandang bisnis sebagai ladang mencari uang yang amat banyak, tanpa ia tahu uang sebanyak itu akan digunakan untuk apa nantinya. 

     Maka dari itu bisnis bukanlah sekedar pemuas nafsu dan mencari uang saja, karena bila anda mencari uang saja dalam berbisnis maka bisnis yang anda jalani tidak akan berkembang dan mungkin lambat laun akan bangkrut. Tidak percaya? Lakukan sendiri dan jangan salahkan saya bila itu terjadi kepada anda. Sebetulnya banyak hal yang bisa kita dapatkan selain uang dari berbisnis. Itulah salah satu saran dan arahan dari kawan saya yang pertama. Lain halnya dengan arahan teman saya yang kedua lulusan kampus biru di salah satu universitas terkemuka di kota Yogyakarta. Dia berpesan kepada saya bahwa ketika kita memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis. Lota harus melepaskan belenggu-belenggu yang mengikat diri kita. Belenggu itu salah satunya adalah dendam dan rasa ingin dipuji, dihormati, disegani atau bahkan di elu-elukan. Kawan saya mengatakan bahwa itu semua disebut “Mental Block”. Mental Block adalah suatu rasa keinginan kita untuk mencapai seustu yang “percuma” karena untuk apa kita memendam rasa dendam dari masalah yang sudah lama berlalu memang kenyataannya semua rasa sakit yang anda rasa terkadang sukar untuk hilang dalam sesaat atau dalam waktu yang singkat tetapi tidak ada salahnya untuk mencoba menghilangkannya. 
     Semuanya mungkin tidak hilang begitu saja, butuh proses, kerja keras dan tekat yang bulat untuk menghilangkannya. Kenapa semua itu harus dihilangkan? Alasannya adalah untuk membersihkan diri kita bayangkan oleh anda bila hati dan pikiran anda adalah sebuah kaca mobil yang membantu anda untuk bisa berpandangan jauh kedepan, lalu apa jadinya bila kaca mobilnya saja sudah tertutup debu tebal yang mengeras dan sukar untuk dihilangkan karena sudah lama tidak dihilangkan dan dibersihakan sehingga menghalangi pandangan anda dan pasti anda lambat laun akan menabrak sesuatu dan akhirnya jatuh terjungkal karena tidak bisa melihat dengan jelas arah jalan. Debu yang menghalangi pandangan anda itulah yang disebut “Mental Block” jika tidak segera dihilangkan debu itu akan mengeras dan sukar dihilangkan.
     Maka dari itu, bila anda ingin memulai sesuatu, baik itu dibidang bisnis atau apapun jangan didasari dan terhalang oleh “Mental Block” tersebut. Dasarilah keinginan anda itu dengan tujuan yang lebih mulia dan untuk kebaikan masyarakat sekitar anda. Butuh proses untuk menggapai semua tujuan anda. Namun itu bukanlah halangan bagi anda, Tuhan sekalipun akan sangat senang dan mendukung tujuan anda jika tujuan anda untuk hal kebaikan melalui cara-cara-Nya yang tidak bisa kita sangka-sangka. Jangan lupa untuk selalu berdo’a karena kekuatan do’a sangat kuat dibanding segalanya. Kenapa saya begitu yakin akan hal-hal yang saya utarakan disini karena saya sendiri sudah dan sedang mengalami semuanya dan memulai semuanya. Itulaha segelintir pesan dan saran yang diutarkan kawan saya. Banyak hal sebenarnya yang mereka katakana namun saya bingung untuk memilinya dan membagikannya kepada anada. Tapi saya kira beberapa hal yang saya bagikan ini seudah mampu mencakup berbagai aspek dalam kehidpun anda dan bekal untuk mencapai impian anda. Terima kasih





Cerita dari seorang sahabat

    Saya mempunyai seorang sahabat dekat yang cukup akrab degngan saya. Dia sering sekali mencurahkan isi hatinya kepada saya, ia selalu berkata bahwa saya ini adalah seorang pendengar yang baik. Sahabat saya ini adalah seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi sederhana yang berada di Bogor, saya tidak satu kampus dengan dia. Saya berteman dengannya sejak saya masuk bangku kuliah. Ia seorang teman yang sangat baik bagi saya namun selalu diliputi oleh setiap masalah dalam kehidupannya dan terkadang ia tidak bisa menyelesesaikannya dan meminta saran kepada saya. 
     Sahabat saya ini terkadang menemui saya untuk mencurahkan keluh kesahnya dan kali ini saya akan mencoba untuk mendeskripsikannya kepada anda tapi tentu saja hal ini sudah mendapat persetujuan dari sahabat saya ini. Disuatu ketika saya bertemu dengannya dan ia mulai menceritakan tentang masalahnya yang kini sedang ia alami. Ia berkata bahwa kali ini ia sedang mengalami masalah dengan teman-temannya yang sudah cukup lama ia kenal dan menurutnya teman-temannya adalah teman-teman terbaik yang ia miliki dimana hampir semuanya bersatu melebur dalam suatu kegembiraan dan kebersamaan. Ia sering sekali memuji mereka di hadapan mereka dan kepada saya. 
 
    Ia pikir setelah selama ini mencari suatu pertemanan yang seperti halnya kekeluargaan akhirnya sudah ia temukan. Tapi sayang, semuanya itu tidak bertahan lama hanya selang beberapa bulan kemudian, ia memberitahukan kepada saya bahwa kekeluargaan yang ia bangun bersama teman-temannya ini telah berubah dan seolah-olah retak dan beberapa bagian hancur tidak berbekas. Hampir disetiap pecahan itu berkumpul masing-masing menjadi sebuah bentuk baru dan itu tidak hanya satu, tapi cukup banyak. 
     Beberapa bentuk itu berdiri sendiri, tanpa mau kembali lagi bersatu menjadi bentuk awal yang utuh dan sempurna. Entah apakah benar beberapa dari bentuk itu tidak mau kembali seperti semula atau mungkin mereka ingin namun tidak berani dan terhalangi beberapa hal lain, sehingga seperti terlihat tidak mau kembali menyatu untuk dapat kembali ke bentuk awal. Itulah menurutnya masalah yang saat ini menganggu pikirannya dan terkadang selalu terbayang keadaan dimana ia dan teman-temannya ini saling berkumpul bersama tertawa gembira melebur dalam suatu ikatan. Ia mengatakan kepada saya, ia selalu rindu akan hal itu dan selalu saja teringat kebersamaan dengan teman-temannya ketika melihat foto-foto dulu. Ia sangat sedih dan terpukul akan hal ini, ia sendiri telah mencoba untuk membuat mereka bersatu lagi, namun tujuannya ini mungkin tidak sejalan dengan apa yang dipikirkan teman-temannya sehingga sahabat saya ini memutuskan untuk berhenti melakukannya dan mencoba untuk menghormati kebijakan, kesibukan, keseharian, dan privasi masing-masing temannya. Ia berpikir mungkin inilah jalan satu-satunya, karena percuma bila tadinya suatu api yang besar tiba-tiba padam dan hanya sebagian yang menyala tidak akan berhasil untuk membuat api yang besar lagi, perlu sekali bantuan dan dorongan agar nantinya api yang kecil dapat kembali menjadi besar. 
     Saya sebagai sahabat baiknya hanya bisa membuat teman saya tenang dan mendengarkan saja. Ada satu hal yang selalu sahabat saya harapkan dari teman-temannya yaitu agar mereka kembali bersatu lagi karena kalau boleh jujur sahabat saya ini adalah orang yang menyendiri. Di rumahnya ia tidak banyak memiliki teman yang bisa dikatakan mempunyai hal yang dimiliki teman-temannya dulu. Ia begitu kesepian hanya memiliki beberapa teman saja yang bisa dikatakan cocok dengannnya. Ia berkata terkadang di kampus ia merasa selalu sendirian hanya ditemani buku bacaan, buku tulis dan sebuah bolpoin. 
    Ia melihat disekitar kampus dan melihat beberapa temannya yang lain berkumpul dan tertawa gembira, ketika melihat hal itu dia sangat sedih namun tak bisa untuk mengungkapkannya apalagi melampiaskannya karena takut teman-temannya akan sedih juga. Ia hanya bisa membayangkan dan tersenyum manis kepada setiap orang karena ia ingin setiap orang yang ada di dekatnya merasa bahagia ujarnya kepada saya. Mungkin segitu saja hal yang bisa saya utarakan dari cerita sahabat saya, sebetulnya banyak hal yang sahabat saya ceritakan kepada saya mungkin saya akan membagikan yang lainnya kepada anda di lain waktu.
     Dari cerita sahabat saya ini, saya mengambil kesimpulan bahwa tidak selamanya teman itu sesuai dengan apa yang kita harapkan dan kita idam-idamkan. Kita harus pandai dalam memilih teman, bukan saya mengajarkan kepada anda untuk memilih-milih teman. Tapi dalam kenyataannya teman-teman dekat anda nantinya yang akan mengantarkan anda kepada pintu gerbang kesuksesan anda, dan ingat jangan memilih teman berdasarkan harta/kekayaan yang ia miliki karena suatu saat bisa saja ia lebih kaya dari anda. Maka dari itu pilihlah teman yang satu pemikiran dengan anda dan bisa membuuka wawasan anda dan juga ia memiliki teman-teman yang bisa membantu anda dalam meraih impian-impian anda.

 
 
 

Saturday, 31 August 2013

Teman

        Kata ini memang sudah tidak asing lagi untuk kita. Kata ini mengingatkan kita akan seseorang atau beberapa orang yang selalu berada di dekat kita dan kabarnya teman ini selalu ada untuk kita pada ssaat kita sedang suka maupun duka. Setiap orang pasti mempunyai teman yang mereka bilang selalu ada untuk mereka. Entah mengapa, saya terkadang sering merasa kesepian, padahal saya mempunyai banyak teman. Lalu kenapa kesendirian ini selalu mengganggu saya. Salah seorang dosen saya pernah berkata bahwa teman sejati itu tidak pernah ada yang ada hanyalah teman biasa dan hanya teman saja tidak ada tambahan dan pengurangan kata di dalamnya. Teman adalah orang yang paling sering bersama kita di luar rumah, terkadang. Menurut beberapa orang yang saya temui mereka mengatakan bahwa teman lebih dari teman dekat atau pacar. 
 

         Beragam spekulasi beredar mengenai pendapat ini dan tentu saja tentang teman. Ada yang bilang bila kita kehilangan pacar itu hanya segelintir masalah kecil tetapi kalau kita kehilangan teman itu adalah masalah yang besar. Karena tanpa anda sadari teman itu dapat membantu kita dalam hal apapun, termasuk dalam hal pembukaan jalur bisnis agar meluas ke pasaran, namun kadang kita menyepelekan kehilangan seorang teman, tapi apakah anda sadar ketika satu orang teman kita hilang maka teman-teman kita yang lain pun akan ikut hilang dan menjauihi kita tanpa kita sadari penyebabnya maka itu akan menjadi masalah yang amat sangat besar. Saya sendiri tidak pandai dalam berteman, karena beberapa teman saya entah mengapa belakangan ini lebih memilih teman lain dibandingkan saya.

     Saya pun demikian tidak tahu pasti apa penyebabnya, saya bukan bermaksud untuk menjadi oranng yang sombong atau angkuh, tapi saya hanya menyadari satu hal bahwa beberapa teman saya yang menjauhi saya itu mungkin dikarenakan mereka tidak cocok dengan saya dan memilih orang lain dibanding saya itu spekulasi saya entah itu benar atau salah saya tidak tahu. Tapi mungkin mereka tidak cocok dalam segi pandangan dan juga sikap ataupun hal lainnya. Saya pernah memiliku beberapa orang teman yang sangat saya sayangi sampai-sampai saya merasakan bahwa mereka adalah keluarga saya yang kedua, tapi lama kelamaan selang beberapa bulan kemudian rasa kekeluargaan itu mulai memudar tanpa sebab.

      Sejak saat itu saya mulai berfikir bahwa setiap orang mempunyai plihannya sendiri untuk memilih teman, dan saya pun mulai melakukan hal yang sama. Teman itu adalah orang yang dapat membantu perkembangan kita. Kita bisa baik dan sukses di dunia ini bila kita berteman dengan orang-orang yang memang mendukung kita menuju visi kita dan teman-teman yang memang bermanfaat untuk kita sendiri, namun sebaliknya bila kita berteman dengan orang-orang yang memang buruk dan tidak membawa pengaruh positif terhadap diri kita maka kita akan buruk pula. Seperti halnya pepatah lama mengatakan “Jika kamu berteman dengan pedagang minyak wangi, maka kamu akan ikut wangi, minimal sekalipun yaitu merasakan/mencoba memakai minyak wangi tapi sebaliknya bila kamu berteman dengan pandai besi maka kamu akan ikut terkena barahnya atau minimalnya pun kamu pasti bau besi”

      Jadi mulai dari sekarang, plihlah dan bijaklah dalam memilih teman tapi bukan berdasarkan harta/martabatnya tapi dari segi perlaku dan pendangannya bukan bertindak jahat/memilih-milih tapi untuk kehidupan kita di masa depan.
 
 
 
 
 

Thursday, 22 August 2013

Kebersamaan

    Kebersamaan hanyalah rasa yang indah saat kita bersama-sam dalam rasa yang sama yaitu Kebersamaan. Banyak orang yang menginginan kebersamaan, tentunya kebersamaan yang bahagia. Tapi terkadang kita melupakan kebersamaan ini dengan hal lain yang menurut saya tidak penting. 

 

    Kebersamaan biasanya disangkut pautkan dengan kebahagiaan dan kesenangan. Tetapi ada kalanya ketika kita dalam suatu kebersamaan ada juga diantara yang ada dalam kebersamaan itu tidak merasa bahagia malahan sedih atau bahkan kontra dengan apa yang disebut dengan kebersamaan yang indah. Anda pasti akan bertana kenapa bisa seperti itu dan anda mungkit akan beranggapan kalau hal itu tidak akan terjadi pada saat kebersamaan itu sedang berlangsung, semua orang yang ada di dalam kebersamaan semua orang akan merasa bahagia. Itu tidak salah memang dan juga tidak selalu benar, tapi perlu diingat bahwa tidak semua orang bisa merasakan rasa kebahagiaan itu di dalam kebersamaan yang sedang berlangsung.

       Hanya "beberapa orang" saja mungkin yang akan merasa bahagia. Saya berkata demikian karena saya sendiri pernah mengalami dan saya melihat beberapa orang yang berada di sekeliling saya. Kerbersamaan itu singkat terjadi dan singkat juga dilupakan. Saya terkadang berfikir kenapa itu harus terjadi pada saat orang lain merasa bahagia dalam suatu forum "KEBERSAMAAN" beberapa orang merasa terkucilkan. Tidak hanya orang-orang disekitar saya saja, tapi saya sendiri pernah mengalami hal itu. Anda mungkin akan beranggapan bahwa kalau saya dan orang-orang yang terkucilkan hanya orang-orang yang tidak mau bergabung bersama yang lainnya yang sedang merasa bahagia dan senang. 

         Itu terkadag benar dan terkadang juga salah, kenapa saya bisa bilang begitu karena beberapa orang yang terkucilkan itu mungkin sudah membaur dengan yang lain, tetapi mereka tidak diperhatikan sehingga mereka mengurungkan niat mereka dan akhirnya mereka merasa jera untuk melakukan hal yang serupa. Saya membuat artikel ini bukan tidak suka dengan kebersamaan, tapi saya mengingatkan kepada anda pembaca semua bahwa sesuatu yang di dapat dengan singkat akan dengan singkat juga hilang dari hadapan kita. Terus jaga kebersamaan anda bersama keluarga, teman-teman anda dan rekan-rekan kerja anda. Banyak manfaat yang bisa anda dapat dari itu semua.

 

 

 

 

Hanya sekedar berbagi, tidak lebih.


Tuesday, 6 August 2013

Pentingkah orang tua meluangkan waktu untuk anaknya??

Pertanyaan inilah yang sering muncul di benak saya, dan mungkin juga di benak anda semua. Seberapa pentingkah orang tua meluangkan sedikit waktunya untuk anaknya?
Ada mungkin yang bilang sangat penting, dan adapula yang bilang mungkin tidak teralu penting asalkan anak itu merasa menikmatinya. Kalau menurut saya waktu dengan sang anak itu sangat amat penting untuk orang tua. Itu berguna untuk menjaga komunikasi antar anak jadi kita tahu dengan siapa dia berteman, sedang sibuk mengerjakan apakah dia, apa saja masalah yang ia hadapi sekarang ini.
Saya juga jadi teringat sebuah cerita yang berhubugan dengan hal ini, yang  dibuat teman saya dan dishare disebuah situs jejaring sosial.

Ceritanya seperti ini :

Pada suatu hari ada seorang ayah yang akan berangkat bekerja disebuah kantor ternama. Ayah ini kegiatannya sangat sibuk sekali, ia jarang sekali bercengkrama dengan anaknya yang umurnya kira-kira 5 tahun. Karena ia berangkat saat sang anak masih tertidur dan pulang ketika sang anak sudah tertidur. Di suatu pagi, sang anak tumben sekali sudah bangun ketika sang ayah akan berangkat bekerja. Lalu sang anak mulai berbincang dengan ayahnya.

Anak : “Yah, aku boleh minta 20 ribu tidak yah?”
Ayah : “Untuk apa uang sebanyak itu, kamu kan tidak akan pergi kemana-mana buat apa uang itu?”
Anak : “Yah, boleh tidak aku meminta uang 20 ribu?”
Ayah: “Untuk apa sih, kamu meminta uang sebanyak itu kepada ayah? Sudah ayah mau berangkat ke kantor dulu” (sedikit agak membentak)

Di pagi itu sang anak gagal untuk meminta uang kepada ayahnya, yang ia dapat hanya bentakan dari ayahnya yang pagi itu buru-buru sekali pergi ke kantor. Hari pun mulai berlalu waktu demi waktu terlewati di sore itu tidak seperti biasanya sang ayah pulang ke rumah sore hari karena biasanya ia pulang malam hari. Di sore hari itu ketika sang ayah pulang, sang anak sudah menunggu kedatangannya di depan pintu. Ia mulai mengajak ayahnya untuk berbicara pada saat ayahnya sedang melepaskan sepatu.

Anak : “Selamat datang ayah”
Ayah : “Iyah” (suara agak lesu)
Anak : “Yah, aku boleh minta sesuatu sama ayah?”
Ayah : “Hmmmhh, apa itu” (suara agak malas)
Anak : “Yah,bolehkah aku meminta uang 20 ribu kepada ayah”
Ayah : “Lagi-lagi kamu minta uang 20 ribu, untuk apa uang sebanyak itu untuk kamu yang masih kecil?” (mulai marah)
Sang anak tidak menjawab pertanyaan ayahnya
Anak : “Ayah bolehkah aku meminta uang 20 ribu kepada ayah?”
Ayah : “Memangnya untuk apa kamu minta uang sebanyak itu, kamu tidak tahu apa bahwa mencari uang tidak mudah, jangan kamu sepelekan hal ini”(sang ayah mulai membentak sang anak)

Sang anak tidak menjawab apa-apa, dia hanya menunduk. Lalu tiba-tiba setelah ayahnya selesai melepas sepatu dia menarik tangan sang ayah dan mengajaknya ke kamarnya. Dibukanya bantal yang ada di tempat tidur, dan di bawah bantal tersebut terdapat uang 10 ribu. Anak itu mengambilnya, dan memperlihatkan kepada ayahnya. Wajah sang ayah semakin terlihat sangat marah.

Anak : “Yah, aku mempunyai uang 10 ribu dan bolehkah aku meminta uang 20 ribu kepada ayah?”
Ayah : “Kamu mau membeli apa? Uang sebanyak itu untuk apa? Kamu itu masih kecil tidak baik mempunyai uang banyak2 apalagi sebanyak itu” (membentak sang anak)

Sang anak tidak menjawab, dan lalu mulai bertanya kepada ayahnya.
Anak : “Ayah, aku hanya mau bertanya kepada ayah. Berapa rupiah kah waktu ayah dalam setiap jamnya?”
Ayah : “Waktu ayah perjam 30 ribu”
Anak : “Ayah, aku memiliki uang 10 ribu dan aku membutuhkan 20 ribu lagi yang aku pinta pada ayah pagi tadi. Jika ayah memberikan uang itu, aku ingin sekali membeli waktu ayah 1 jam saja, untuk bersama deganku yah, aku kangen ayah, aku ingin sekali bermain bersama ayah”

Sang ayah tidak dapat berkata apa-apa, raut wajahnya yang sangat marah kini berubah menjadi wajah penyesalan yang amat mendalam kepada anaknya. Sang ayah lalu memeluk erat hangat anaknya sambil menangis, yang ada di benaknya saat itu adalah kenapa ia terlalu bodoh untuk menyianyikan waktunya untuk bersama anaknya yang “katanya ia sayangi” dan mengorbankan seluruh waktunya untuk mencari uang dan tidak menyisakan satu jam pun untuk bersama anaknya. Di hari itu sang ayah mulai tersadar dan berfikir.

Anak : “Ayah, kenapa ayah menangis? Apakah aku berbuat salah kepada ayah,  sehingga ayah menjadi sedih?” Sekarang yah, bolehkah aku membeli waktu ayah? Aku ingin sekali bermain bersama ayah 1 jam saja yah”
Ayah : (tersenyum kecil, sambil mengusap air mata) “Tidak nak, kamu tidak bersalah. Ayah yang bersalah karena ayah sibuk dan tidak mempunyai waktu untuk bermain denganmu nak. Maafkan ayah nak. Kamu tidak harus membeli waktu ayah, karena seluruh waktu ayah akan ayah sisihkan untuk bermain bersamamu nak. Nak besok pagi kita akan bermain bersama seharian. Ayah akan menemanimu kemanapun yang kamu mau”
Anak : “Benarkah itu yah? aku sangat senang sekali yah mendengarnya, kalau Ayah itu mau bermain denganku.Terima kasih Yah. Aku sayang sekali sama ayah”
Ayah :”Iyah nak, sama-sama. Ayah juga senang sekali bisa bermain denganmu besok nak. Ayah bangga mempunyai anak yang pintar seperti kamu. Ayah juga sangat sayang kepadamu nak” (mengusap rambut anaknya)

Setelah itu sang Ayah mulai mengajak anaknya bermain bersama di dalam rumah. Selepas itu sang ayah lalu menggendong anaknya menuju kamar tidur sang anak, karena hari mulai gelap dan menidurkannya. Di kala  sang ayah  menidurkan sang anak, anak itu hanya tersenyum dan memeluk erat tangan ayahnya. Dia mengigau dan berkata "Aku sayang ayah". Sang ayah pun lalu menjawab dengan suara agak pelan dan berkata "Ayah juga sayang kamu nak". Itulah cerita singkat yang dapat saya sampaikan dalam bentuk cerita sederhana namun penuh arti.

Dari cerita di atas kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa anak itu masih sangat sekali perhatian dari kita sebagai orang tuanya. Penting sekali orang tua bisa meluangkan waktu untuk anaknya. Jangan kita terbuai dengan uang yang kita cari, dan jangan menghabiskan waktu sebagai orang tua untuk mencari uang. Karena sebenarnya uang itu adalah hanya alat pemuas saja, jangan dijadikan patokan dalam kehidupan. Yang terpenting sekarang adalah keseimbangan antar sesama manusia dan tentu saja dengan anak anda.
Artikel ini hanya segelintir problematika yang dihadapi anak dan orang tua hampir diseluruh dunia. Jadi sangat penting bagi kita orang tua untuk meluangkan waktu untuk anak kita.






Orang tua yang salah ataukah anak yang salah??

    Ada anak yang buruk perilaku dan perangainnya. Lalu sebenarnya siapa yang harus bertanggung jawab atas kesalahan yang diperbuat sang anak? Anda semua pasti sering mendengar beberapa celotehan dari orang-orang yang mengatakan itu orang tua yang salah mendidik anak dan adapula yang mengatakan kalau orang tua tidak salah tetapi anak yang salah. Nah sebenarnya siapa yang harus di salahkan atas itu semua? Apakah orang tua? Ataukah anak itu sendiri?

    Dalam konteks ini, sebetulnya tudak ada yang harus disalahkan baik itu orang tua maupun anak. Karena yang mesti disalahkan sebenarnya adalah cara yang digunakan dan diterapkan orang tua dalama mendidik anaknya. Caranya ini mungkin tidak tepat sehingga sang anak bukan semakin patuh pada orang tua tapi malah berbalik membantah orang tua layaknya boomerang.


    Saya disini bukan untuk menggurui, ataupun merasa sok tahu tentang masalah ini. Tapi semua ini didasarkan dari pengalaman saya sebagai anak. Saya tidak akan memihak pihak anak sehingga nantinya saya akan bilang kalau orang tua itu sangat salah dalam mendidik anak, TIDAK. Saya tidak akan memihak pada pihak manapun saya disini hanya berusaha untuk menjadikan komunikasi yang baik antara anak dan orang tua. Sehingga hubungan orang tua dan anak menjadi semakin harmonis. Agar tidak terjadi konflik batin apalagi fisik. Ada beberapa hal yang tidak terasa oleh orang tua, dan sebenarnya itu secara tidak langsung mengikis komunikasi dan interaksi antara orang tua dan anak. Beberapa hal itu adalah :



1. Kurangnya perhatian dan kepedulian orang tua terhadap anak



    Dalam hal ini orang tua terkadang suka sekali mengabaikan hal kecil seperti ini, mereka biasanya sibuk dengan urusan mereka sendiri dan lupa akan perhatian yang diberikan untuk anak mereka. Sebagai contoh, orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya di kantor ataupun di rumah. Sedangkan anak mereka kurang mendapat perhatian, mereka mempercayakan anak mereka ke pembantu atau baby sister. Hal ini sebenarnya lamabat laun akan mengurangi rasa kasih sayang anak kepada orang tua, kenapa begitu? Karena sang anak hanya akrab dengan pembatu/baby sister ketimbang dengan orang tua.



    Dia akan cenderung mengadukan apa-apa ke pembantu itu yang sering bersama sang anak. Miris sekali terkadang kalo saya memikirkan hal itu, apalagi posisi saya sekarang sebagai anak. Kurang perhatian dan kepedulian terkadang tidak hanya menimpa orang tua yang sibuk, tetapi juga orang tua yang mempunyai anak yang umurnya sudah 15 tahun keatas yang terkadang orang tua itu sudah melepas anak mereka dan terkadang mengurangi perhatian mereka dan mengalihkannya ke anak mereka yang lebih kecil.



     Itu sebenarnya tidak salah, tapi alangkah indahnya kalau anak yang umurnya 15 tahun keatas itu juga ikut diperhatikan, para orang tua pasti akan berdalih bahwa anak yang seperti itu sudah besar dan tidak perlu lagi perhatian lebih. Itu memang benar, tapi apakah itu adil? Anak yang umurnya 15 tahun keatas memang tidak perlu lagi diperhatikan seperti layaknya umur dibawahnya. Tapi perhatian itu cukup dibuktikan dengan mengajak ngobrol sang anak tersebut, agar ia juga merasa bahwa dia memiliki orang tua yang sangat sayang padanya, orang tua mesti menanyakan pekerjaan apa yang sedang dan digeluti oleh sang anak saat itu agar komunikasi terjaga. Maka dari itu perhatian dan kepedulian orang tua terhadap anak sangat berpengaruh besar dalam pembentukan karakter sang anak.



2. Kurangnya waktu bersama anak



    Hal selanjutnya yang akan kita bahas adalah waktu kebersamaan antara seorang anak dan orang tuanya. Seberapa seringkah anda meluangkan waktu anda untuk sekedar bermain ataupun menghabiskan waktu dengan anak anda?

    Banyak orang tua yang sering mengabaikan waktu bersama dengan sang anak, terkadang orang tua hanya membiarkan anaknya itu bermain sendiri di luar atapun di dalam rumah. Dalam hal ini berlaku untuk anak yang masih kecil atapun yang besar. Pertama saya akan bahas dulu untuk anak yang masih kecil.


    Orang tua terkadang sering sekali melepaskan anak yang masih kecil untuk bermain sendiri di luar dengan teman-temannya, nah hal ini sebenarnya kurang tepat karena lingkungan sangat berpengaruh pada psikologis sang anak dan pembentukan karakter sang anak. Saya tidak menganjurkan kepada anda untuk mengikuti anak anda bermain dengan teman-temannya seharian tapi yang saya anjurkan adalah sebaiknya anda membatasi sang anak bermain diluar karena terkadang lingkungan luar juga tidak terlalu baik untuk anak. Saya disini bukan melarang anak anda bermain di luar dan mengekang dia untuk bermain di rumah seharian tanpa tahu dunia luar.



    Jadi anda sebagai orang tua harus pandai-pandai memanage waktu sang anak bermain diluar. Bermain di dalam rumah juga tidak semuanya baik, karena terkadang orang tua membiarkan anaknya bermain dengan mainannya tanpa menemaninya itu tidak salah, tapi ada yang lebih tepat yaitu tentu saja menemaninya bermain agar sang anakpun tidak merasa bosan dan sendirian. Saya jamin bila anda orang tua yang pintar dalam me-manage waktu anda dengan sang buah hati komunikasi yang terjalin akan sangat baik sekali.



    Cukup untuk anak yang lebih kecil, nah untuk anak yang lebih besar atau beranjak dewasa anda tidak perlu terlalu mengekang dia untuk tinggal dirumah seharian ataupun juga terlalu membebaskan dia bermain diluar bersama teman-temannya. Yang perlu anda lakukan adalah coba mengatur waktu anak anda bermain baik itu diluar rumah ataupun di dalam rumah. Pergunakan beberapa waktu yang tersisa/luang untuk sedikit berbincang dengan sang anak tanyakan kepadanya siapa yang sering bermain dengannya, ataupun mungkin masalah dengan orang-orang disekitarnya atau apapun itu. Nah, dengan mengobrol seperti itu lambat laun anak anda akan mulai merasa bahwa dia mempunyai teman yang sangat akrab yaitu anda sebagai orang tua. Jadi adakalanya anda bersikap sebagai orang tua yang tegas, kadangkala anda juga mesti berperan sebagai temannya yang selalu ada setiap dia membutuhkan kita sebagai orang tua.



3. Jangan ceritakan beban keluarga pada anak



    Orang tua kadang suka sekali menceritakan beban kehidupan yang dialami keluarga kepada sang anak, karena mungkin kedekatan dengan sang anak yang sudah terjalin dengan baik. Itu  tidak salah memang tapi adakalanya masalah yang dihadapi keluarga tidak semua kita ceritakan kepada anak kita. Karena hal itu akan menganggu pemikirannya secara tidak langsung karena ia merasa dan ingin sekali membantu anda untuk memecahkan masalah itu. Anak menjadi tidak fokus dan berambisi untuk memenuhi semua kebutuhan yang diperlukan oleh keluarga, ada sebagian orang tua yang berpendapat bahwa itu tidak ada salahnya dan sangat bagus bagi tumbuh kembang sang anak. Tapi saya kira itu kurang tepat, karenga mengapa? Semakin anak itu ambisius dia akan semakin lupa akan jati dirinya  yang lalu. Maka dari itu sebagai orang tua kita harus pandai-pandai merahasiakan sedikit masalah yang ada di keluarga terhadap anak kita. Ada saatnya kita harus menceritakan semua masalah ketika sang anak sudah memulai tingkat kedewasaan yang cukup.



    Itu mungkin sedikit hal yang bisa saya sampaikan, karena saya juga masih sangat butuh belajar mengenai pembelajaran psikologi tentang anak ini. Ilmu ini saya dapat dari pengalaman saya sebagai anak. Bila anda tidak setuju dengan hal yang bahas tidak apa-apa karena berbeda orang tua berbeda pula prinsip dan cara yang digunakan untuk mendidik anak. Mohon maaf bila ada salah-salah kata dalam penulisan artikel ini. Terima kasih telah membaca.

















Sponsored by Bpk Deva Ardiansyah

Sunday, 28 July 2013

Profil Fakultas Psikologi UGM

Fakultas Psikologi

VISI FAKULTAS

Fakultas memiliki visi untuk menjadi Fakultas penelitian bertaraf internasional yang unggul dan terkemuka, berorientasi pada kepentingan bangsa dan berdasarkan Pancasila.” Visi ini selaras dengan visi dari UGM ”menjadi universitas riset kelas dunia yang unggul, mandiri, bermartabat dan dijiwai Pancasila, mengabdi pada kepentingan dan kemakmuran bangsa”.





MISI FAKULTAS
  1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi psikologi yang berkualitas dalam rangka mendukung pencerdasan dan pemberdayaan kehidupan bangsa serta memelihara integrasi nasional.
  2. Menghasilkan lulusan pendidikan tinggi psikologi yang bermoral, berjiwa pemimpin dan wirausaha yang mampu bersaing.
  3. Mendorong kemajuan penelitian dalam bidang psikologi yang menopang kemajuan pendidikan, ilmu, teknologi, dan pengayaan budaya bangsa.
  4. Meningkatkan pengabdian kepada masyarakat atas dasar tanggungjawab sosial.
  5. Menjalin kerjasama secara berkelanjutan dengan lembaga pendidikan, lembaga penelitian, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
  6. Mengembangkan organisasi fakultas yang sesuai dengan tuntutan jaman serta meningkatkan manajemen yang transparan dan berkualitas secara berkelanjutan.


TUJUAN FAKULTAS
  1. Meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan sarjana untuk menghasilkan lulusan Fakultas Psikologi UGM yang memiliki sikap mental dan etika profesi, pengetahuan, ketrampilan, kreativitas, dan kepemimpinan yang unggul.
  2. Meningkatkan kualitas dan relevansi dan pelayanan masyarakat untuk (a) menghasilkan modal intelektual clan moral untuk meningkatkan nilai tambah sumberdaya nasional, (b) menghasilkan penerapan dan pelayanan IPTEKS untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan mutu pendidikan, (c) menghasilkan rekomendasi kebijakan untuk mengatasi masalah masyarakat, bangsa dan negara.
  3. Menumbuhkan budaya masyarakat Pancasila dengan menumbuh-kembangkan: (a) sikap toleran dan saling menghormati, (b) jiwa dan semangat kebangsaan, (c) disiplin diri di kalangan sivitas akademika dan masyarakat untuk mendukung kemandirian dan keutuhan bangsa dan negara.
  4. Mengembangkan pengelolaan fakultas yang efisien dan produktif untuk : (a) menghasilkan keunggulan akademik Fakultas Psikologi UGM, (b) menghasilkan pengelolaan Fakultas Psikologi UGM yang bertanggungjawab.
  5. Menyediakan layanan sarana prasarana yang mendukung mutu Fakultas Psikologi UGM sesuai visi UGM sebagai universitas penelitian yang bertaraf International.
  6. Mengembangkan kemandirian organisasi dan jaringan kerjasama untuk meningkatkan posisi di tingkat global dengan dukungan masyarakat kampus, alumni, industri dan masyarakat.




SASARAN

A. Meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan sarjana melalui :
  1. Optimalisasi program pendidikan
  2. Pengembangan mutu mahasiswa baru
  3. Pengembangan mutu proses pembelajaran
  4. Pengembangan mutu lulusan
  5. Pengembangan iklim akademik
  6. Pengembangan kesejahteraan mahasiswa
B. Meningkatkan kualitas dan relevansi dan pelayanan masyarakat melalui :
  1. Pengembangan knowledge utilization
  2. Peningkatan mutu dan relevansi penelitian
  3. Peningkatan relevansi pemanfaatan IPTEKS bagi masyarakat
  4. Pemberdayaan masyarakat
  5. Advokasi kebijakan
C. Menumbuhkan budaya masyarakat Pancasila dengan menumbuh kembangkan:
  1. Pengembangan berkelanjutan khasanah budaya bangsa
  2. Peningkatan kontribusi perbaikan mutu kehidupan berbangsa dan bernegara berbasis pada masyarakat madani (civil society) yang dijiwai dengan nilai-nilai Pancasila
  3. Peningkatan mutu kehidupan kampus sebagai basis pengembangan entepreneurial knowledge society yang dijiwai nilai-nilai Pancasila
D. Mengembangkan pengelolaan Fakultas Psikologi UGM yang efisien dan produktif untuk,
  1. Pengembangan kelembagaan
  2. Pengembangan sistem informasi
  3. Pengembangan sumberdaya manusia
  4. Peningkatan citra fakultas psikologi UGM
E. Menyediakan layanan sarana prasarana yang mendukung mutu Fakultas Psikologi UGM sesuai visi UGM sebagai universitas penelitian yang bertaraf internasional melalui,
  1. Pengembangan sarana prasarana fisik
  2. Pengembangan sarana-prasarana teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
  3. Mengembangkan kemandirian organisasi dan jaringan kerjasama untuk meningkatkan posisi di tingkat global dengan dukungan masyarakat kampus, alumni, industri dan masyarakat
  4. Pengembangan usaha
  5. Peningkatan kapasitas jaringan kerjasama di tingkat nasional dan daerah
  6. Peningkatan kapasitas jaringan kerjasama untuk mengangkat Fakultas Psikologi UGM ke posisi global
  7. Percepatan siklus pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi

SEJARAH FAKULTAS
Cikal bakal Fakultas Psikologi UGM adalah Jurusan Psikologi pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Gadjah Mada, yang berdiri pada tahun ajaran 1958/1959.
Berdasarkan Keputusan Bersama PTIP dan Menteri PDK tanggal 6 Mei 1964 No. 34 tahun 1964 dan No. 32 tahun 1964, maka Fakultas Ilmu Pendidikan UGM digabungkan dengan IKIP Yogyakarta. Oleh karena itu, Jurusan Psikologi di FIP UGM dipisah dan tetap tinggal di UGM menjadi BAGIAN PSIKOLOGI yang dipimpin langsung oleh Rektor UGM.
Kemudian pada tanggal 8 Januari 1965, berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI menetapkan bahwa Bagian Psikologi UGM resmi sebagai Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada mulai tanggal 19 Desember 1964. Selanjutnya, tanggal 8 Januari 1965 ditetapkan sebagai hari jadi Fakultas Psikologi UGM.
PIMPINAN FAKULTAS
Dalam perjalanan sejarahnya, Fakultas Psikologi UGM telah mengalami beberapa kali pergantian pimpinan.
Periode 1964 – 1965

Ketua : Rektor UGM (Prof. Dr. Ir. H. Johanes).

Penanggungjawab : Drs. Sutrisno Hadi, MA

Pembantu I : Drs. Soemadi Suryabrata

Pembantu II : Drs. Bimo Walgito
Periode 1964 – 1966

Dekan : Masrun, MA

Pembantu Dekan I : Drs. Soemadi Suryabrata

Pembantu Dekan II : Drs. Soedibyo Setyobroto

Pembantu Dekan III : Dr. Busono Wiwoho S
Periode 1966 - 1969

Dekan : Dra. Siti Rahayu Haditono

Pembantu Dekan I : Drs. Bimo Walgito

Pembantu Dekan II : Dra. Sri Mulyani Martaniah

Pembantu Dekan III : Dra. Sri Rahayu Partosuwido
Periode 1969 - 1971

Dekan : Dra. Siti Rahayu Haditono

Sekretaris : Drs. Bimo Walgito



Periode 1971 – 1973

Dekan : Dr. Masrun, MA

Sekretaris : Drs. Bimo Walgito
Periode 1973 - 1975

Dekan : Dra. Sri Mulyani Martaniah

Sekretaris : Drs. Bimo Walgito



Periode 1975 - 1977

Ketua : Dra. Sri Mulyani Martaniah

Sekretaris : Siti Meichati, MA
Periode 1977 - 1979

Dekan : Drs. Bimo Walgito

Sekretaris : Drs. Supidjo Ronodikoro (menggantikan Siti Meichati, MA

yang meninggal dunia)

Pembantu khusus

Bidang Kemahasiswaan

& alumni : Drs. Suardiman
Periode 1979 - 1982

Dekan : Prof, Dr. Soemadi Suryabrata, M.A., EdS

Pembantu Dekan I : Drs. Supidjo Ronodikoro

Pembantu Dekan II : Drs. Sri Rahayu Partosuwido

Pembantu Dekan III : Drs. Suardiman
Periode 1982 – 1985

Dekan : Prof. Dr Masrun, MA

Pembantu Dekan I : Drs. Bimo Walgito

Pembantu Dekan II : Drs. Sartini Nuryoto

Pembantu Dekan III : Drs. Suardiman
Periode 1985 - 1988

Dekan : Prof. Dr. Masrun, MA

Pembantu Dekan I : Drs. Asmadi Alsa, SU

Pembantu Dekan II : Drs. Marcham Darokah, MA

Pembantu Dekan III : Drs. Hasan Basri
Periode 1988 - 1991

Dekan : Prof. Dr. Sri Mulyani Martaniah, MA

Pembantu Dekan I : Dr. Dalil Adisubroto

Pembantu Dekan II : Dr. Sukarti

Pembantu Dekan III : Drs. Suardiman
Periode 1991 - 1995

Dekan : Prof. Dr. Sri Mulyani Martaniah, MA

Pembantu Dekan I : Dr. Dalil Adisubroto

Pembantu Dekan II : Dr. Sukarti

Pembantu Dekan III : Drs. Suardiman
Periode 1995 - 1998

Dekan : Prof. Dr. Dalil Adisubroto

Pembantu Dekan I : Drs. Mochammad Bachroni, SU

Pembantu Dekan II : Dr. Marcham Darokah, MA

Pembantu Dekan III : Dr. Toto Kuwato
Periode 1998 – 2000

Dekan : Drs. Mochammad Bachroni, SU

Pembantu Dekan I : Dr. Sartini Nuryoto

Pembantu Dekan II : Dr. Toto Kuwato

Pembantu Dekan III : Drs. Asmadi Alsa, SU
Periode 2000 – 2004

Dekan : Drs. Saifuddin Azwar, MA

Wakil Dekan Akademik : Dr. Sugiyanto

Wakil Dekan Administrasi Umum : Drs. Rasimin BS, MA

Wakil Dekan Kemahsiswaan : Dra. Avin Fadilla Helmi, Msi
Periode 2004 – 2008

Dekan : Prof. Dr .M. Noor Rochman Hadjam, SU

Wakil Dekan Akademik : Drs. Fathul Himam, M.Psi., MA.,Ph.D.

Wakil Dekan Administrasi Umum : Dra. Esti hayu Purnamaningsih, MS

Wakil Dekan Kemahsiswaan : Yuli fajar Susetyo, S.Psi., Psi.
Periode 2008 – 2012

Dekan : Prof. Dr. Faturochman, MA

Wakil Dekan Akademik : Drs. Subandi, MA, Ph.D

Wakil Dekan Administrasi Umum : Dra. Sri Hartati, M.Si

Wakil Dekan Kemahsiswaan : Drs. Helly Prajitno Soetjipto, MA
Fakultas Psikologi UGM memiliki satu program studi (Prodi) yaitu Psikologi dengan enam (6) Bagian yang bertugas melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian pada Masyarakat. Oleh karena itu, fungsi Bagian di Fakultas Psikologi UGM juga menjadi laboratorium studi.
Bagian-bagian yang mendukung kegiatan akademik Program Studi Psikologi pada Fakultas Psikologi UGM adalah
1. Bagian/ Laboratorium Psikologi Industri dan Organisasi

2. Bagian/ Laboratorium Psikologi Klinis

3. Bagian/ Laboratorium Psikologi Pendidikan

4. Bagian/ Laboratorium Psikologi Perkembangan

5. Bagian/ Laboratorium Psikologi Sosial

6. Bagian/ Laboratorium Psikologi Umum dan Eksperimen
Pendidikan Psikologi diselenggarakan melalui program:
1. Sarjana (S1)

2. Pascasarjana
a. Program Magister (S2)
Minat Utama:

Psikologi Industri & Organisasi

Psikometri

Psikologi Perkembangan

Psikologi Klinis

Psikologi Pendidikan

Psikologi Sosial

Psikologi Kesehatan

Ergonomika

Psikologi Terapan

Program Magister Psikologi (Profesi sikolog)
b. Program Doktor (S3)
Bidang khusus:

Psikologi Industri & Organisasi

Psikometri

Psikologi Perkembangan

Psikologi Klinis

Psikologi Pendidikan

Psikologi Sosial

Jl. Humaniora, Bulaksumur, Yogyakarta - 55281 INDONESIA
t: +62-274-901120, 901129, 901450, 901456, 522240, 522407, 550434;
f: +62-274-901959, 550436
e: fpsi@ugm.ac.id;
w: www.psikologi.ugm.ac.id

Hanya sekedar berbagi, tidak lebih.

sumber dari sini

Rasa Takut

Pernahkah anda merasakan takut?
Dan pernahkah anda mengetahui apa rasa takut itu dan kenapa anda harus takut.


Takut adalah sebuah rasa diantara sekian banyak rasa yang dialami manusia. Ajahn Brahm yang bijaksana berkata Rasa takut ialah mencari cari kekeliruan di masa depan. Hidup memang senantiasa bergerak dari satu kondisi ke kondisi yang lainnya. Kadang pergerakan keadaan manusia ini juga menimbulkan rasa takut yang aneh. Orang muda takut mati, orang kaya takut miskin,
orang tua takut hidup terlalu lama, orang sehat takut sakit. Beberapa orang yang takut pada ketidakpastian hidup di waktu yang akan datang mencoba mengintip masa depan dengan mendatangi tukang ramal padahal tukang ramal juga manusia yang masa depannya sama tidak pastinya dengan yang diramal. Ini amat aneh alih-alih menikmati kekinian hidupnya dan menjalani hari-harinya dengan riang sepenuhnya, manusia malah sibuk dengan kekhawatiran padahal ketakutan yang berlebihan akan membuat manusia menjadi murung. Rasa takut ibarat vampir yang menghisap darah sekaligus kebahagiaan kita. Rasa takut akan membuat kita sering terjatuh dalam perjalanan hidup.Rasa takut adalah penjegal kebahagiaan, pengundang kegagalan dan penggagal keberhasilan.

Seperti sebuah tahapan pikiran yang bergantung pada kontrol dan arahan. Rasa takut adalah sebuah kontrol pikiran dan arahan buruk. Rasa takut melahirkan kecemasan pada yang berpikir. Setiap manusia punya kemampuan menguasai pikiran, Ia berkuasa penuh atasnya. Segala sesuatu (termasuk rasa takut) tercipta dari bentuk pikiran. Inilah kunci pemahaman terhadap pengendalian rasa takut.
Kalau kita ingat bahwa masa depan tak pernah pasti, seharusnya rasa takut berakhir saat ini juga. Ketakutan kita sebenarnya hanya membawa kesia-siaan. Masa depan penuh dengan kemungkinan tak terbatas. Bila kita bisa mengendalikan pikiran kita untuk fokus pada kemungkinan yang menguntunngkan dan membahagiakan, dengan izin Tuhan kita telah bebas dari rasa takut jika kita terfokus pada kemungkinan yang merugikan alangkah bodohnya kita yang mau saja tercekam oleh sesuatu yang belum pasti datangnya.
Semestinya rasa takut hilang dengan sendirinya ketika kita hidup sepenuh-penuhnya di kekinian saat ini serta memasrahkan diri secara bijaksana pada ketentuan Tuhan atas semua yang terjadi di masa depan.

Hanya sekedar berbagi, tidak lebih.

Sumber dari sini

Tentang sesatu yang disebut dengan Harta Kekayaan

    Ada yang bilang bahwa kekayaan adalah kemampuan bertahan hidup dengan gaya hidup yang ada tanpa harus bekerja.Ada juga yang mengartikannya sebagai jumlah seluruh harta yang dimiliki oleh suatu subjek yang harta itu bisa dialihkan sebagian atau seluruhnya kepada orang atau badan.Tidak ada yang keliru dengan pendapat-pendapat tersebut, yang jelas dengan semakin berjalannya waktu dan berkembangnya kedewasaan pengertian kita atas kekayaan akan semakin bertambah. Waktu kecil misalnya kita memandang kekayaan hanya sebatas sesuatu yang menyenangkan kita. Dengan kekayaan kita bisa mendapatkan jajanan kesukaan kita. 


    Masuk masa dewasa pengertian kekayaan akan lebih berkembang. Sebagian dari kita menganggap bahwa kekayaan sebagai bagian dari cara orang mendapatkan penghormatan dan penghargaan di lingkungannya. Dengan berbekal anggapan ini kebanyakan manusia (berumur) dewasa akan mencoba meraih kekayaan, mulai dari menapaki jalur pendidikan setinggi mungkin, bekerja di perusahaan bergengsi dan yang populer pada masa kini: membuka usaha sendiri. Dalam periode pencarian kekayaan ini orang akan menggunakan segala daya dan data yang ia miliki.Sampai akhirnya tibalah ia pada kekayaan yang di idam-idamkannya sejak lama. Namun apakah semuanya akan berhenti sampai disitu? kebanyakan orang tidak akan berhenti mencari harta kekayaan.selama manusia tidak menemukan hakekat kekayaan maka selama itulah manusia akan mengerahkan daya kemampuan maksimalnya hanya untuk mencari kekayaan yang berupa harta. Timbulah kemelekatan pada hartanya.Dan tak lama kemudian kita akan mendengar berita bahwa di kota A ada orang kaya yang gantung diri karena frustasi pada kondisi dirinya sendiri.


    Untuk menghindari sekenario buruk di atas. kiranya pengubahan pandangan perlu dilakukan. Beberapa tradisi timur berkata bahwa orang kaya adalah orang yang kondisi jiwanya yang tidak membutuhkan apa-apa lagi.

Ini berarti jiwa yang kaya melepas kemelekatan pada harta dan menyadari bahwa berharta atau tidak berharta adalah kondisi sementara. Sering harta datang berlimpah atau kadang untuk beberapa saat ia pergi untuk kembali.

Orang kaya sejati telah melepas berbagai tendensinya pada kekayaan dalam arti sempit (harta). Secara otomatis ia akan sangat kaya, karena ia mampu meneladani Tuhan yang maha kaya. 

    Tuhan yang tidak membutuhkan APAPUN dari alam seisinya.


        Orang kaya sejati memiliki jiwa yang meneladani ke-MAHAKAYA-an akan selalu dihinggapi perasaan yang luas, perasaan luas inilah yang sejatinya menjadikan harta datang dengan mudah tanpa membebani pikirannya. Ketika ia berkarya. ia berkarya dengan karya yang amat indah dan sangat baik untuk ia persembahkan pada Tuhan tanpa terlalu menghiraukan bayaran apa yang akan didapat. Baginya bayaran berupa harta bukanlah tujuan melainkan sebuah konsekuensi dari karya indah dan sangat baik yang ia persembahkan pada Tuhan untuk kebaikan manusia. Jiwa yang dimiliki orang kaya sejati tahu bahwa segala sesuatu yang berkondisi tidaklah kekal. Karenanya kesadaran dalam dirinya memahami bahwa Tidak patut manusia sebagai hamba Tuhan yang utama melekat pada sesuatu yang tidak kekal. Ketika harta datang padanya ia akan bersikap wajar serta mengucap syukur pun ketika harta pergi darinya ia bersabar. Pendek kata manusia semacam ini memiliki kekayaan di dalam jiwanya sehingga dunia akan mudah tunduk padanya.

Hanya sekedar berbagi, tidak lebih.


Sumber dari sini

Lebih Dekat dengan Ari Sobarudin

Selamat malam sahabat sekalian..
Di malam yg berbahagia ini, saya akan sedikit bercerita tentang diri saya dan apa tujuan saya membuat blog ini. Itu semua akan saya paparkan di postingan ini.

PERKENALKAN


Nama Saya : Ari Sobarudin
Anda bisa memanggil saya Ari atau Sobarr..
Saya lahir pada 01 Februari 1994
Blog ini semata-mata saya buat untuk membagi ilmu yg saya pelajari di lingkungan masyarakat dan sekitarnya. Ada juga ilmu-ilmu yg saya dapat dari blog orang lain. kampus dll.
Tidak hanya itu, blog ini juga sebenarnya menjadi curahan limpahan uneg-uneg saya, secara kasarnya saya membuang masalah layaknya sampah saya kedalam blog ini jadi mohon maaf kalo anda mungkin sewaktu mengunjungi blog ini agak tercium ba-bau tidak sedap ataupun bau lainnya. Saya mohon maaf saya hanya ingin berbagi ilmu dan pengalaman kepada anda semua. Saya ingatkan kepada anda, ilmu yg saya curahkan di blog ini tidak semuanya benar anda bisa menggali kembali informasi dari berbagai blog ataupun web untuk mengecek kepastiannya. Terima kasih karena sudah berkunjung ke blog saya yg sederhana ini.
Selamat Malam

BUNDA (Puisi Dari Anak Yang Sangat Menyayangi Ibundanya)


Bunda telah beranjak sepuh
dan kau telah tumbuh dewasa 
Kala yang biasanya mudah dan tanpa upaya, 
Kini jadi beban 
Kala mata terkasihnya nan setia tak menerawang kehidupan seperti dahulu,
Kala kakinya mulai lelah dan enggan menyokong tubuhnya lagi 
kala itu berikanlah lenganmu untuk menyokongnya 
Temanilah ia dengan kegembiraan dan sukacita 
Waktu akan tiba
Ketika kau terisak menemaninya dalam perjalanan terakhirnya 
Dan jika ia bertanya padamu, 
selalulah menjawabnya Dan jika ia bertanya lagi, 
jawablah pula Dan jika ia bertanya lain kali,
bicaralah padanya tidak dengan gelegar, namun dengan damai dan lembut 
Dan jika ia tidak mengertimu dengan baik jelaskan semuanya dengan sukacita 
waktu akan tiba, 
waktu nan getir 
tatakala mulutnya tak akan bertanya lagi

       Puisi ini adalah puisi kesukaan saya. Ditulis oleh seseorang yang sangat menyayangi ibunya. Saat saya membacanya saya bisa mengetahui betapa orang yang menulis puisi ini adalah seseorang yang berwatak pengasih dan sangat tulus pada sang ibu. Namun entah mengapa penulis puisi ini juga akhirnya mengobarkan perang besar yang tercatat dalam sejarah dunia sekaligus juga melakukan pembantaian pada banyak sekali manusia yang pastinya juga punya ibu dan ayah sama seperti dirinya.
     Mungkin sesuatu kejadian (yang saya tidak ketahui) telah mengubahnya dan itu bisa dipastikan adalah kejadian yang sangat memilukan. Bagaimana mungkin seorang yang menulis puisi tentang ketulusan hati dan kasih pada ibu menjadi seorang pembantai? Pantaslah kalau banyak ajaran kebaikan menempatkan hati manusia sebagai sesuatu yang tidak pernah tetap kondisinya, dan karena ketidak tetapan itulah kita banyak menderita di dunia ini. Bagi mereka yang mungkin belum mengetahuinya.

Penulis puisi tersebut ialah: ADOLF HITLER

Hanya sekedar berbagi, tidak lebih.



Sumber dari sini

Thursday, 25 July 2013

Peduli dan Berbagi

    Selamat pagi pembaca sekalian, diwaktu yang terus berjalan ini saya akan sedikit berbagi mengenai pengalaman saya sewaktu saya mengikuti dan menjadi anggota sebuah komunitas di kota Bogor. Walaupun saya sekarang sudah tidak terlalu aktif mengikuti kegiatan di komunitas ataupun hanya sekedar hadir saja.
    Komunitas itu kini terus berkembang, tapi belum mempunyai base camp  yg tepat. Dulu sewaktu saya masih menjadi anggota komnitas ini beranggotakan siswa dan siswi dari setiap saekolah di kota Bogor, entah itu SMP ataupun SMA. Semuanya menyatu dalam satu keanggotaan yg dikenal sebagai "Gerakan Seribu Cinta". Komunitas ini dulu dicetuskan oleh salah seorang petinggi BAZ kota Bogor. Beliau terbesit untuk membuat komunitas ini, karena BAZ sering sekali mendapati anyak wali murid tidak mampu yg mengeluhkan akan anaknya yg tidak bisa membayar iuran sekolah. Maka dari itu, beliau mengumpulkan orang-orang kepercayaannya lalu setelah itu baru siswa dan siswi dari setiap sekolah di kota Bogor di kumpulkan dan terbentuklah hingga saat ini komunitas yg sering disebut dengan Gebu Cinta.


logo Gebu Cinta
    Gebu Cinta membawa pengaruh yg sangat berarti bagi saya, membuat hdiup saya berbeda dari biasanya. Disini saya menemukan jati diri saya, ketika saya berbagi ke orang yg notabennya kurang mampu terasa sangat senang sekali dalam diri saya, saya tidak tahu apa yg saya dapatkan pada saat itu, sehingga saya sangat senang sekali padahal secara logika saya tidak mendapatkan sesuatu yg saya suka, tetapi entah mengapa ketika saya melakukan setiap kegiatan bersama Gebu Cinta saya terdorong untuk melakukannya lagi dan lagi, layaknya orang yg sedang kecanduan narkoba ataupun pemabuk yg ingin terus mabuk. Inikah indahnya peduli dan berbagi.
Itu mungkin hanya segelintir kecil hal yg saya dapatkan dari Gebu Cinta. Ada satu hal lagi yg saya tidak akan pernah lupa terhadap Gebu Cinta, yaitu Gebu Cinta itu telah merubah saya yg dulu hanya anak/orang yg pemalu, kekanak-kanakan, tidak percaya diri, pendiam, dan hanya bersembunyi di belakang layar.
    Tetapi ketika saya bergabung ke Gebu Cinta lama kelamaan semua rasa itu hilang terkikis oleh lingkungan yg mendorong saya untuk lebih baik lagi kedepannya. Saya rasa Gebu Cinta telah merubah saya yg biasa ini menjadi luar biasa hingga mampu seperti sekarang ini. Semua itu tidak akan mudah bila anda berfikir sejenak kalau saya itu hanya melakukan hal yg tidak perlu. Perlu saya tekankan disini bahwa saya bisa seperti ini karena Gebu Cinta banyak sekali mengadakan kegiatan-kegiatan yg bermanfaat baik untuk saya ataupun anda-anda yg mungkin belum terlalu mengenal diri anda. Setelah saya dulu rutin di Gebu Cinta saya dapat mengembangkan kreativitas saya dan rasa sosial dan kemanusiaan yg ada pada diri saya semakin meningkat dengan seiring berjalannya waktu.
     Seperti halnya judul postingan ini, kata itu yg selalu saya ingat dalam benak saya, yaitu Peduli dan Berbagi. Kata itu adalah slogan dari Gebu Cinta, dan mungkin artinya itu adalah bahwa Gebu Cinta itu peduli terhadap sesama dan bentuk kepeduliannya itu diwujudkan dengan berbagi kepada orang-orang yg membutuhkan uluran tangan.
    Banyak hal yg tidak bisa saya lupakan dari komunitas yg tidak sengaja telah membesarkan nama saya, kenapa saya bilang seperti itu karena semenjak saya masuk Gebu Cinta, saya dikenal oleh teman-teman dari berbagai sekolah lain di kota Bogor. Saya bersyukur sekalu pernah menjadi bagian dari Gebu Cinta dan akan tetap seperti itu, walaupun kenyataanya saya sudah jarang mengikuti aktitivitas-aktivitas Gebu Cinta ataupun hanya sekedar hadir saja.
    Saya mengucapkan banyak sekali terima kasih kepada Gebu Cinta yg telah merubah cara pandang saya, dan juga saya berterima kasih kepada orang-orang yg memang berjasa mengubah saya dari yg biasa menjadi luar biasa seperti sekarang ini. Saya mempunya tiga orang disini, yg bertindak sebagai mentor saya sewaktu di Gebu Cinta, mereka ini yg selalu mensupport kami (Gebu Cinta) dan selalu memberikan arahan dan masukan agar kami lebih baik lagi nantinya. Tiga orang ini juga berjasa bagi saya, dalam pembentukan karakter saya, tiga orang ini adalah Kang Lutfi, Mba Widya, dan Kang Ara. Tidak hanya mereka masih banyak sekali orang yg terlibat dalam hal ini, dan juga tentunya teman-teman saya di Gebu Cinta yg tidak bisa saya sebutkan satu per satu namanya, namun tidak mengurangi rasa kekaguman saya kepada kalian.


Baca juga pengalaman saya bersama Bulan Ramadhan

Sumber Video dari salah seorang teman,

Wednesday, 24 July 2013

Indahnya Bulan Ramadhan

Selamat malam pembaca sekalian, kali ini saya akan sedikit berbagi tentang indahnya bulan Ramadhan. Cerita ini berdasarkan pengalaman saya sewaktu berbuka puasa bersama teman-teman saya di kampus.

Kemarin 2 hari berturut-turut tepatnya pada tanggal 22 dan 23 Juli 2013 saya melaksanakan kegiatan tersebut. Anda tentunya sudah sering melakukan hal ini, dan anda pastinya akan bertanya, kenapa hal yg sepele seperti ini harus di posting dan di share di blog untuk di baca masyarakat umum. Jawabannya adalah simple saja, saya hanya ingin membagi kepada anda betapa indahnya suatu kebersamaan yg terjalin antar sesama teman. 

Di artikel ini  saya sama sekali bermaksud untuk sombong atau malahan untuk promosi kampus saya sekarang ini. Itu tidak ada sangkut pautnya sama sekali, saya hanya berniat untuk membagikan pengalaman saya kepada anda. 

 

Indahnya Ramadhan saya rasakan 2 malam itu, dimana rasa suka, tawa, canda dan duka semua melebur menjadi satu rasa yaitu kebersamaan yang begitu hangat dan erat. Padahal malam itu, kami hanya berbuka dengan menu seadanya, tapi kami menikmati semua itu dengan penuh riang gembira, kami tidak memikirkan lagi tentang hidangan yg disajikan  dan sedikit masalah dengan salah satu tokoh disana (bisa di bilang sebagai kepala dapur) saat membuat hidangan yg kami santap malam itu. Semuanya kami rasa adalah halang rintang untuk mendapatkan suatu kenikmatan yg tiada tara, walaupun hanya beralaskan daun pisang sebagai alas makan tapi kami tetap menikmati suasana tersebut.

Di malam itu pun, tidak hanya ada saya dan semua anggota kelas saya. Ternyata banyak juga teman-teman saya dari kelas lain yg memang sama dengan kami, yaitu sedang mengadakan berbuka puasa bersama di kampus. Ternyata tidak hanya kelas kami saja, yg menghadirkan tawa dan canda tapi juga dari kelas lain. Saya malam itu berfikir sambil memakan hidangan dan berkata dalam hati saya "Inikah indahnya bulan Ramadhan yg di campur dengan kebersamaan?". Begitu terasa kebersamaan antar sesama mahasiswa. 

Tidak hanya itu, di 2 malam itu saya merasakan hal yg sangat berbeda dari biasanya, rasa itu saya temukan ketika saya mengajak orang lain di luar anggota kelas saya untuk ikut menikmati hidangan seadanya bersama kami. Indahnya Ramadhan ditambah dengan indahnya berbagi menjadi satu kesatuan yg utuh dan lengkap menjadi satu paket. Begitu indahnya Bulan Ramadhan itu, saya mungkin belum tentu dapat merasakan hal yg sama di bulan berbeda. Saya berharap bulan Ramadhan tidak menjadi bulan Ramadhan terakhir saya, karena saya masih sangat ingin sekali meraskan hal yg luar biasa di tahun depan. 

Semoga anda mendapatkan hal yg sama sengan saya. Saya mohon maaf bila ada kata-kata yg kurang berkenan. Terima kasih.

Hanya sekedar berbagi, tidak lebih. 

 

Sumber gambar dari sini

Sunday, 14 July 2013

Pengaruh Pikiran Terhadap Tubuh Sehat



Tubuh bergerak atas perintah pikiran. demikianlah sistem yang berlaku dalam diri manusia. Setiap gerakan baik sengaja ataupun yang dilakukan sebagai sebuah ekspresi otomatis semua terjadi atas perintah pikiran. Ada satu kabar buruk tentang hal ini, pikiran yang adalah tuan dari tubuh kita ternyata rentan oleh godaan.
Godaan pada pikiran akan menjadikan pikiran liar tidak teratur dan ujung ujungnya akan menjadikan tubuh melupakan aturan yang ditetapkan secara alami.
Lupanya tubuh pada aturan alamiah menjadikan tubuh cepat tenggelam ke dalam penyakit dan menjadi lemah. Hal sebaliknya bila pikiran ada dalam sebuah keindahan dan keteraturan tubuh akan ikut sehat, indah dan penuh cahaya kemudaan.
Penyakit dan kesehatan sama seperti lingkungan, keduanya berakar dari pikiran. Sakit adalah salah satu cara pikiran yang liar untuk mengekspresikan keberadaannya.Ada suatu pribahasa: "datangnya kematian seringkali bukan karena cepatnya peluru tapi lebih sering karena liarnya pikiran". Pikiran yang liar akan menyebabkan orang menjalani hidup dalam ktakutan dan penderitaan kesakitan yang luar biasa kejamnya.
Pikiran yang jernih dan kuat akan membuat tubuh berada dalam kondisi puncaknya.Sifat tubuh manusia yang lentur sekaligus rapuh akan dilindungi oleh pikiran yang gembira.
Pendek kata jagalah tubuh dengan menjaga pikiran kita, seluruh pokok pemeliharaan tubuh letaknya ada pada pikiran.Inilah kiranya banyak diantara orang yang mati matian berdiet atau berolahraga tetapi tak kunjung memiliki kondisi fisik yang prima.
Jawaban simple telah tersaji di hadapan kita bahwa apabila kita inin melindungi tubuh lindungi pikiran kita apabila kita ingin memperindah tubuh kita perindah pikiran kita. Pikiran yang dipenuhi iri benci khawatir takut dan hal negatif lainnya akan merampas semua kebaikan yang ada di tubuh kita.Muka cemberut pastilah muncul dari pikiran yang kusut bukan?

Hanya sekedar berbagi, tidak lebih.

Baca juga  Pikiran, Karakter, dan Kehendak Manusia




sumber : http://jalanluruskedepan.blogspot.com